Selasa, 08 Desember 2009

Penyakit sapi gila

Bovine spongiform encephalopathy (BSE) atau lebih dikenal sebagai penyakit sapi gila adalah penyakit neurodegeneratif mematikan yang menjangkiti ternak. Penyakit ini juga tampaknya dapat menular kepada manusia. Tidak seperti penyakit lainnya yang disebarkan oleh mikroba, BSE disebabkan oleh sejenis protein yang berubah bentuk dan dinamai prion. Prion-prion ini kemudian menyerang sel-sel otak. Penularan BSE adalah melalui makanan ternak yang terkontaminasi.
Penyakit sapi gila pertama kali ditemukan di Ingris pada tahun 1985. Pada saat ini penyakit tersebut menyerang seekor sapi dengan gejala klinis kupingnya bergetar, hipersalivasi (air liur keluar secara terus menerus), jalan terkulai dan akhirnya mati.

Sinonim
mad cow, Bovine Spongiform Encephalopathy(BSE)

Etiologi
Penyakit sapi gila (Bovine Spongiform encephalopathy/BSE) adalah suatu penyakit yang disebabkan oleh Prion (Proteinaceuous infectious particles) yaitu suatu protein tanpa asam nukleat yang infektif. Prion ini tahan terhadap panas, formalin 1% juga b-propiolaction dengan konsentrasi 1 %.
Penyakit sapi gila ini bersifat zoonosis sehingga dapat menyerang manusia yang dikenal dengan Subacute Spongiform Encephalopathy (SSE)

Hewan mudah terinfeksi
Ruminansia sapi, kerbau, babi, kambing dan domba. Pada sapi kejadian ini sering timbul ketika hewan tersebut berumur tiga sampai lima tahun

Cara penularan
Penyakit sapi gila dapat ditularkan sebagian besar karena pemberian pakan ternak dari daging atau tulang yang telah terinfeksi oleh penyakit sapi gila melalui pakan, juga dapat melalui peralatan kandang, kendaraan pengangkut maupun alat penggiling makanan. Selain itu penyebaran penyakit ini juga dapat ditularkan dari induk yang bunting kepada anaknya.

Gejala klinis
• Depresi
• penurunan produksi susu
• Ambruk
• ataxia
• inkoordinasi
• Tremor atau kejang-kejang
• keluar air liur yang terus menerus

Diagnosis
• Dari gejala klinis yang nampak
• Pembuatan preparat histopatologis akan nampak gejala seperti lesi vakuolisasi pada sel otak dan terdapat sel intrasitoplasmik vakuolisasi

Pencegahan
pengawasan ketat import daging, bahan makanan dan pakan ternak dan juga pelarangan impor dari negara yang telah terdapat kasus BSEnya.

Sumber:
• www.vet-klinik.com

Anthrax

Anthrax adalah penyakit akut yang disebabkan oleh Bacillus anthracis. Dan mempengaruhi manusia dan hewan. Sebagian besar bentuk penyakit yang sangat mematikan. Ada vaksin yang efektif terhadap antraks, dan beberapa bentuk penyakit bereaksi terhadap perawatan antibiotik.

Seperti banyak anggota lain dari genus Bacillus, Bacillus anthracis dapat membentuk spora aktif yang mampu bertahan hidup dalam kondisi yang sangat keras dalam waktu yang lama bahkan puluhan tahun atau abad. [1] spora tersebut dapat ditemukan di semua benua, bahkan Antartika. [2] Ketika spora yang terhirup, tertelan, atau datang ke dalam kontak dengan lesi kulit pada host mereka mungkin mengaktifkan kembali dan berkembang biak dengan cepat.

Anthrax umumnya menginfeksi herbivora liar dan yang dipelihara mamalia yang menelan atau menghirup spora sementara merumput.
Menelan dianggap rute yang paling umum di mana kontrak herbivora anthrax. Karnivora hidup di lingkungan yang sama dapat menjadi terinfeksi dengan mengkonsumsi hewan yang terinfeksi. Hewan berpenyakit antraks dapat menyebar pada manusia, baik melalui kontak langsung (misalnya inokulasi darah yang terinfeksi untuk kulit rusak) atau konsumsi hewan berpenyakit 'daging.

Spora anthrax dapat diproduksi secara in vitro dan digunakan sebagai senjata biologis. Anthrax tidak menyebar langsung dari salah satu hewan yang terinfeksi atau orang ke orang lain, melainkan disebarkan oleh spora. Spora ini dapat diangkut dengan pakaian atau sepatu. Mayat binatang yang mati karena Anthrax juga dapat menjadi sumber spora Anthrax.

Sejarah Anthrax

Robert Koch, seorang dokter dan ilmuwan Jerman, pertama-tama mengidentifikasi bakteri yang menyebabkan penyakit anthrax pada tahun 1875. [26]-Nya kepeloporannya dalam akhir abad kesembilan belas adalah salah satu demonstrasi pertama bahwa penyakit dapat disebabkan oleh mikroba. Dalam serangkaian percobaan inovatif dia menemukan siklus hidup dan cara penularan Anthrax. Eksperimennya bukan hanya membantu menciptakan pemahaman tentang antraks, tetapi juga membantu menjelaskan peran mikroba dalam menyebabkan penyakit pada saat perdebatan masih diadakan atas generasi spontan versus teori sel. Koch melanjutkan mempelajari mekanisme penyakit lain dan 1905 dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisiologi atau Kedokteran untuk penemuan bakteri yang menyebabkan tuberkulosis. Adalah hari ini Koch diakui sebagai salah satu sejarah yang paling penting ahli biologi dan pendiri bakteriologi modern.

Cara Peyebaran

· Pulmonary Anthrax

Spora bakteri menyebar lewat pernapasan. Infeksi dengan cara ini sangat mematikan hampir 100% kematian.

· Gastrointestinal Anthrax

Penyebaran dengan lewat pencernaan dan memakan daging yang terjangkit anthrax.

· Cutaneous Anthrax

Penyebaran lewat kulit terluka. Kulit yang terinfeksi spora akan mengalami iritasi dan kulitnya menjadi hitam.

Symptoms

· Setelah terinfeksi selama 1-6 hari akan muncul gejala penyakit flu seperti demam,batuk kering, dan keletihan.

· Keadaan korban akan membaik setelah 2-3 hari lalu kondisi akan memburuk, kulit korban akan mulai menghitam, kesulitan bernapas dan berkeringat terus menerus . Kemudian dalam waktu 24-36 jam korban akan meninggal dunia.

· Bila spora masuk melalui luka, luka akan membengkak dan menghitam.

Mekanisme Infeksi

· Sel masuk ke dalam tubuh dalam bentuk Spora.

· Spora kemudian diserang oleh sistem kekebalan tubuh.

· Dalam sistem kekebalan tubuh, spora anthrax aktif dan mulai berkembang biak dan mengeluarkan 2 racun:

§ Edema Toxin:

Racunn yang menyebabkan makrofag tidak dapat melakukan fagositosis pada bakteri.

§ Lethal Toxin:

Memaksa makrofag mesekresikan TNF-alpha dan interleukin-1-beta yang menyebabkan septic shock dan akhirnya kematian. Selain itu racun ini dapat menyebabkan bocornya pembuluh darah.

Pengobatan

Anthrax dapat diobati dengan antibiotik biasa seperti:

· Vancomycin

· Penicillin

· Ciprofloxacin

· Doxycycline

· Erythromycin

Selain itu vaksin anthrax dapat digunakan untuk mencegah infeksi.

Sumber:

· Wikipedia.org

· Presentasi Biologi Sel Dasar (Alvin J dkk)

Kamis, 03 Desember 2009

Zeolit untuk Peternakan Sapi


Zeolit (Zeinlithos) atau berarti juga batuan mendidih, adalah senyawa zat kimia alumino-silikat berhidrat dengan kation natrium, kalium dan barium. Saat ini Zeolit banyak digunakan di bidang peternakan untuk beberapa keperluan seperti seperti :

  • Meningkatkan nilai efisiensi nitrogen.
  • Mereduksi penyakit pada hewan ruminensia.
  • Mengontrol kelembaban dan kandungan amonia kotoran hewan.

Penggunaan Zeolit dalam bidang peternakan didasarkan kepada dua sifat zeolit yang penting, yaitu:

  1. Kapasitas pengikat ion NH4+ yang berasal dari ammonia sangat besar .
  2. Afinitas zeolit terhadap ion-ion yang bersifat racun.

Sedangkan sifat-sifat umum dari Zeolit adalah : dehidrasi, adsorben dan penyaring molekul, katalisator dan penukar ion.

Sifat dehidrasi (melepaskan molekul H20) terjadi apabila Zeolit dipanaskan. Pada umumnya struktur kerangka zeolit akan menyusut. Tetapi kerangka dasarnya tidak mengalami perubahan secara nyata. Disini molekul H2O seolah-olah mempunyai posisi yang spesifik dan dapat dikeluarkan secara reversibel.

Sifat adsorben dan penyaring molekul, dimungkinkan karena struktur zeolit yang berongga, sehingga zeolit mampu menyerap sejumlah besar molekul yang berukuran lebih kecil atau sesuai dengan ukuran rongganya. Selain itu kristal zeolit yang telah terdehidrasi merupakan adsorben yang selektif dan mempunyai efektivitas adsorpsi yang tinggi.

Sifat sebagai katalis, berkaitan dengan tersedianya pusat-pusat aktif dalam saluran antar zeolit. Pusat-pusat aktif tersebut terbentuk karena adanya gugus fungsi asam tipe Bronsted maupun Lewis. Perbandingan kedua jenis asam ini tergantung pada proses aktivasi zeolit dan kondisi reaksi. Pusat-pusat aktif yang bersifat asam ini selanjutnya dapat mengikat molekul-molekul basa secara kimiawi.

Sedangkan sifat sebagai penukar ion karena adanya kation logam alkali dan alkali tanah. Kation tersebut dapat bergerak bebas didalam rongga dan dapat dipertukarkan dengan kation logam lain dengan jumlah yang sama. Akibat struktur zeolit berongga, anion atau molekul berukuran lebih kecil atau sama dengan rongga dapat masuk dan terjebak.

Zeolit merupakan salah satu bahan kekayaan alam yang sangat bermanfaat bagi industri kimia di Indonesia. Kandungan zeolit di Indonesia tersebar di berbagai daerah baik di pulau Jawa, Sumatera, dan Sulawesi. Zeolit ada dua macam yaitu zeolit alam dan zeolit sintetik. Zeolit alam sudah banyak dimanfaatkan sehingga jumlahnya semakin berkurang. Umumnya zeolit alam digunakan untuk pupuk, penjernihan air, dan diaktifkan untuk dimanfaatkan sebagai katalis dan adsorbent. Zeolit sintetik sudah banyak digunakan di industri namun di Indonesia belum banyak diproduksi dan umumnya diperoleh dari impor.

Indonesia banyak membutuhkan zeolit untuk proses – proses kimia di industri kimia seperti sebagai katalis, ion exchanger, dan adsorbent dalam pengolahan limbah. Untuk itu dibutuhkan zeolit sintetik yang mempunyai kemurnian tinggi dan kualitas baik. Bahan baku pembuatan zeolit adalah bahan yang mengandung silika dan alumunium. Kedua bahan baku ini jika diambil dari alam dan bahan logam tentunya mahal, namun dalam bentuk senyawa banyak diperoleh dan murah harganya. Silika dapat diperoleh dari bahan gelas/water glass, dan alumunium dapat diperoleh dari tawas, dan masih banyak bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan zeolit sintetik.

Sumber :

  • Wikipedia.org
  • vinderscout.wordpress.com